Nelson Mandela - Sang Pembawa Damai





JOHANNESBURG, KOMPAS.com
Berikut ini deretan tanggal-tanggal bersejarah dalam kehidupan Nelson Rolihlahla Mandela.

- 18 Juli 1918: Lahir di tengah keluarga bangsawan suku Thembu di Mvezo Village di wilayah tenggara Afrika Selatan.
- 1940: Dikeluarkan dari Universitas Fort Hare karena ikut pemogokan mahasiswa.
- 1941: Pindah ke Johannesburg, menjadi polisi pertambangan.
- 1944: Resmi bergabung dengan Kongres Nasional Afrika (ANC).
- 1944: Menikah dengan Evelyn Mase, seorang calon perawat.
- 1948: Partai Nasional berkuasa di Afrika Selatan lalu menerapkan politik pemisahan warna kulit atau apartheid.
- 1952: Membuka praktik hukum kulit hitam pertama di Johannesburg bersama Oliver Tambo
- 5 Desember 1956: Ditahan bersama 155 orang aktivis kulit hitam dan didakwa melakukan pengkhianatan terhadap negara.
- 1958: Menikahi pekerja sosial Nomzamo Zaniewe "Winnie" Madikizela setelah bercerai dengan istri pertamanya.
- 21 Maret 1960: Pasukan keamanan Afsel membantai 67 pengunjuk rasa di Sharpeville, diikuti pelarangan AND dan Kongres Pan Afrika. Pemerintah menyatakan keadaan darurat.
- 1961: Dibebaskan dari tuduhan pengkhianatan terhadap negara.
- 16 Desember 1961: ANC mendirikan sayap militer Umkhonto we Sizwe (Tombak Negara) dan Mandela menjadi komandannya.
- 5 Agustus 1962: Ditangkap dan dihukum lima tahun penjara karena menganjurkan pemogokan dan meninggalkan Afsel secara ilegal.
- 1963: Saat dipenjara, Mandela didakwa melakukan sabotase bersama sejumlah aktivis ANC yang ditangkap di Rivonia, dekat Johannesburg.
- 12 Juni 1962: Setelah pidato terkenalnya di pelabuhan, Mandela dihukum penjara seumur hidup dan dikirim penjara Pulau Robben di lepas pantai Cape Town.
- 12 Agustus 1988: Didiagnosa menderita TBC.
- 5 Juli 1989: Bertemu dengan Presiden PW Botha dan kemudian FW De Klerk yang menjadi pengganti Botha.
- 11 Februari 1990: Dibebaskan dari penjara.
- 5 Juli 1991: Terpilih menjadi Presiden ANC.
_ April 1992: Pisah ranjang dengan istrinya Winnie.
- 15 Oktober 1993: Memenangkan hadiah Nobel perdamaian bersama Presiden De Klerk.
- 27Apri 1994: Memberikan suara untuk pertama kalinya dalam pemilihan bebas pertama di Afrika Selatan.
- 10 Mei 1994: Dilantik sebagai presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan.
- 14 Desember 1994: Meluncurkan biografinya "Long Walk to Freedom".
- 24 Juni 1995: Mengenakan seragam tim rugby Afrika Selatan untuk merayakan kemenangan mereka dalam Piala Dunia Rugby.
- 18 Juli 1998: Menikahi Graca Machel, janda Presiden Mozambik, Samora Machel. Dua tahun sebelumnya, dia menceraikan Winnie.
- 1999: Lengser dari jabatan presiden setelah satu kali masa jabatan.
- 2001: Didiagnosa menderita kanker prostat.
- 1 Juni 2004: Mengumumkan pengunduran diri dari kehidupan publik.
- 6 Januari 2005: Mengumumkan putranya Makgatho, meninggak karena AIDS.
- November 2009: PBB menetapkan tanggal 18 Juli sebagai "Hari Nelson Mandela"
- 11 Juli 2010: Tampil di pertandingan final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
- 23 Mei 2011: Pindah ke desa Qunu untuk menghabiskan masa tua.
- 8 Desember 2012: Dirawat di rumah sakit Pretoria karena infeksi paru dan batu empedu.
- 26 Desember 2012: Mandela pulang dari rumah sakit namun tetap dirawat intensif di kediamannya.
- 9 Maret 2013: Menginap semalam di rumah sakit di Pretoria untuk menjalani tes medis.
- 27 Maret 2013: Mandela kembali dirawat akibat infeksi paru. Setelah 1o hari diizinkan pulang namun tetap mendapatkan perawatan.
- 8 Juni 2013: Mandela kembali ke rumah sakit karena infeksi baru di paru-parunya.
- 6 Desember 2013: Nelson Mandela meninggal dunia dalam usia 95 tahun.

PRETORIA, SATUHARAPAN.COM - Nelson Mandela, bapak bangsa Afrika Selatan, meninggal dunia pada pada hari Kamis (5/12) pukul 20:50 waktu setempat, pada usia 95 tahun.
Presiden Afsel,  Jacob Zuma, menyampaikan pengumuman dari Union Buildings di Pretoria pada Kamis malam. Dia mengatakan Mandela meninggal di rumah Houghton-nya ,dikelilingi oleh istrinya , Graça Machel, dan anggota keluarganya.
Zuma mengatakan Mandela akan dimakamkan  dengan upacara kenegaraan dan bendera  Afsel akan dikibarkan  setengah tiang dari 6 Desember sampai setelah pemakaman.
Zuma juga menyerukan  seluruh rakyat Afrika Selatan untuk "mengenang nilai-nilai yang diperjuangkan Madiba (panggilan bagi Mandela yang bernama lengkap Nelson Rolihlahla Mandela.
Penyakit Lama
Mandela dirawat di rumah sakit pada 8 Juni karena infeksi paru-paru. Laporan Presidensi menyatakan kondisi Mandela stabil, tetapi pada 23 Juni  disebutkan bahwa kondisi Mandela telah memburuk dan kritis.
Kondisi Mandela terus memburuk, hingga dia dinyatakan berada dalam "keadaan vegetatif permanen" , meskipun presiden  mempertahankan pernyataan bahwa dia  dalam keadaan "kritis namun stabil.”
Pada ulang tahunnya yang ke-95, 18 Juli, Mandela diberitakan kondisinya membaik . Mandela keluar dari rumah sakit pada bulan September dan diangkut ke rumahnya di Houghton. Pada bulan November, keluarganya mengatakan dia masih sakit, namun pneumonia-nya telah dibersihkan.
Pada hari Selasa (3/12) putrinya, Makaziwe Mandela, mengatakan, mantan presiden itu "cukup  kuat" dan "berani", meskipun dia "di tempat tidur kematiannya.” Cucu  Mandela, Ndaba Mandela, mengatakan, kakeknya "tidak melakukan dengan baik", meskipun "dia masih bersama kita.”
Penampilan publik terakhir Mandela adalah pada akhir 2010 ketika diselenggarakan Piala Dunia sepak bola  di negara itu.
Pejuang Afsel
Mandela menjadi simbol dari perjuangan melawan politik perbedaan ras, apartheid  di Afrika Selatan. Dia dinyatakan bersalah di Pengadilan Rivonia dari tuduhan sabotase dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di penjara Robben Island.
Pada akhir persidangan, Mandela memberikan pidato yang sekarang menjadi  ikon di mana dia berkata,  "Saya telah berjuang melawan dominasi putih, dan saya telah berjuang melawan dominasi kulit hitam. Saya menghargai cita-cita masyarakat yang demokratis dan bebas di mana semua orang hidup bersama secara harmonis dan dengan kesempatan yang sama. ini adalah yang ideal, yang saya harapkan dalam  hidup dan untuk dicapai. Tapi jika diperlukan, itu adalah yang ideal  dan saya siap mati untuknya.”
Mandela , seorang tokoh penting dalam Kongres Nasional Afrika (ANC), yang membantu membentuk  liga pemuda , sayap bersenjata partai itu, Umkhonto Kami Sizwe yang berjuang melawan apartheid. Mandela, dipenjara selama 27 tahun sebelum akhirnya dia  dibebaskan  pada tahun 1990 pada usia 71.
Tokoh Rekonsiliasi
Selama bertahun-tahun dia bernegosiasi dengan pemerintah lama, memperjuangkan transisi demokratis di negara itu, dan membangun melalui rekonsiliasi nasional untuk mencegah pertumpahan darah yang mengancam ketika itu.
Perannya yang dominan dalam transisi, Mandela dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1993 , bersama dengan mantan presiden FW De Klerk, mitranya dalam negosiasi transisi. Keduanya berusaha menghentikan sevara  damai rezim apartheid dan untuk meletakkan fondasi demokrasi bari Afrika Selatan baru.
 Setahun kemudian, Mandela dipilih sebagai presiden dengan kemenangan mutlak dalam pemilu  demokratis pertama negara yang penduduknya disebutnya sebagai “rainbow nation” (bangsa pelangi)
Mandela mengundurkan diri dari kursi kepresidenan pada tahun 1999 setelah satu periode. Namun dia terus dengan jadwal yang sibuk untuk kegiatan publik.
Figur Inspiratif
Dia ditengahi negosiasi untuk perdamaian di Rwanda, dia mendirikan Mandela Rhodes, sebuah  Yayasan yang memebrikan beasiswa pendidikan, dan medirikan Yayasan 46664 untuk menggalan dana membantu penderita HIV/AIDS.  Nama yayasan itu diambil dari nomor di di dalam penjara Ruben Island.
Mandela sangat dihormati di seluruh dunia. Pria yang biasa mengenakan pakaian batik itu bukan saja  pejuang yang mengangkat Afrika Selatan menjadi negara yang makin maju dan demokratis, tetapi juga kepemimpinan yang kuat dalam menlaksanakan rekonsili nasional.
Pengalaman Afrika Selatan dalam hal ini telah menjadi pembelajaran yang diambil di seluruh dunia. Dan Mandela sangat perhatian pada rakyat pada level terbawah. Dia pernah mengatakan, “sebuah pemerintah seharusnya tidak dinilai bagaimana memperlakukan kelompok elite, tetapi pada caranya melayani warga yang paling lemah.”
Bukan hanya Afrika Selatan yang kehilanga tokoh ini, tetapi dunia telah kehilangan tokoh perdamaian dan rekonsiliasi, figur sederhana yang banyak memberi inspirasi. Terima kasih dan selamat jalan, Madiba. (mg.co.za) http://satuharapan.com/read-detail/read/nelson-mandela-meninggal-dunia/


JAKARTA, KOMPAS.com — Nelson Mandela, salah satu putra terbaik yang pernah dimiliki dunia, telah pergi. Namun, ia meninggalkan teladan dan inspirasi bagi seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang tetap akan hidup jauh setelah kepergiannya. Di balik ucapan dukacita, dunia mengucapkan terima kasih atas semua itu.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebut Mandela pantas disebut sebagai rekonsiliator agung, demokrat sejati, dan bapak pemersatu yang pantas dicatat dalam perjalanan peradaban politik dunia.

Dalam ucapan dukacitanya, Presiden mengaku begitu terkesan dengan kebesaran hati Mandela yang tak punya dendam atas penderitaan panjang yang dialaminya saat memperjuangkan demokrasi di negerinya.

”Atas nama pemerintah, rakyat, dan sebagai pribadi, Presiden SBY menyampaikan belasungkawa yang sedalam- dalamnya atas meninggalnya Nelson Mandela. Di mata Presiden, Nelson Mandela adalah seorang tokoh yang agung, sempat mengalami masa tahanan yang panjang akibat perlawanannya terhadap kebijakan apartheid sebelum akhirnya menjadi Presiden, memimpin Afrika Selatan yang demokratis dan maju,” kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, Jumat (6/12), saat mendampingi Presiden berkunjung ke Sampang, Madura, Jawa Timur.

Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri mengaku sangat terpukul atas kepergian Mandela. Megawati, yang beberapa kali bertemu secara langsung dengan Mandela, mengaku intens berhubungan dengan tokoh antiapartheid itu dan mengikuti perkembangannya.

Sosok dan perjuangan Mandela, menurut Megawati, sangat menginspirasi. Mandela bagi Megawati melambangkan kebesaran sekaligus kesabaran revolusioner seorang pejuang, yang sekaligus juga sangat manusiawi.

”Beliau pernah disakiti, tetapi tetap mampu mengatakan bahwa persatuan di Afrika Selatan adalah hal utama. Sosok Mandela sangat karismatis. Sulit menemukan orang seperti itu lagi. Mandela sudah lepas dari pamrih dan nafsu untuk berkuasa,” tutur Megawati sambil sesekali terisak di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Jumat.

Wakil Presiden Boediono, yang mendatangi Kedutaan Besar Afrika Selatan untuk menyampaikan dukacita secara langsung, Jumat, menyebut, Mandela bisa menjadi inspirasi bagi orang Indonesia dalam membangun bangsa yang kuat dan bersatu.

Meski ditindas, Mandela sama sekali tidak menaruh dendam karena memegang teguh tujuan utama perjuangannya, yakni menyatukan bangsa Afrika Selatan. ”Saya kira beliau adalah tokoh luar biasa, tokoh yang memberikan inspirasi bagi kita. Kalau kita mau membangun bangsa, tentu harus dengan semangat yang ditunjukkan Nelson Mandela,” kata Boediono.

Mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla menyatakan, Mandela merupakan tokoh perdamaian yang luar biasa dan tokoh perjuangan melawan diskriminasi. ”Almarhum adalah sumber inspirasi perdamaian yang saya jalani menjelang penyelesaian perdamaian di Aceh. Sebelum menangani perundingan damai Pemerintah RI dengan Gerakan Aceh Merdeka, saya membaca 10 buku tentang Nelson Mandela,” ujar Jusuf Kalla.

Boediono menambahkan, Mandela berpegang teguh pada prinsip antikekerasan dan tak memiliki rasa dendam kepada orang-orang yang pernah menzalimi dia. ”Keinginan beliau adalah menyatukan kelompok-kelompok berbeda dan beliau berhasil sekali,” ungkapnya.

Megawati mengakui, perjuangan dan sikap Mandela, yang memaafkan tetapi tak melupakan yang terjadi dengan kebijakan apartheid masa lalu telah menginspirasi upaya pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi di Indonesia.

Sayangnya, komisi itu gagal dibentuk. Padahal, lanjut Megawati, keberadaannya sangat diperlukan, terutama agar generasi mendatang mendapat pembelajaran dari kesalahan masa lalu.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa menyatakan, ajaran damai Mandela memberi kontribusi penting bagi transisi damai di banyak bangsa yang sebelumnya terpecah oleh otoritarianisme.

”Indonesia juga belajar banyak dari apa yang diprakarsainya. Kita tidak akan pernah kehilangan Mandela karena teladannya menjadi inspirasi dan kekuatan kita untuk melihat ke depan dengan mengambil pelajaran untuk tidak mengulang apa yang dilakukan oleh para penindas kepada manusia,” kata Daniel.
Setengah tiang

Dari Afrika Selatan dilaporkan, bendera nasional dikibarkan setengah tiang di seluruh negeri itu. Warga di permukiman kulit hitam, kawasan menengah atas yang didominasi kulit putih, serta pelosok pedesaan melepas kepergian Mandela dengan nyanyian, air mata, dan doa. Semua menyatakan tekad untuk setia pada nilai-nilai persatuan dan demokrasi yang ditanamkan Mandela.

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mengumumkan, upacara penghormatan jenazah akan dilakukan di Stadion Johannesburg, 10 Desember. Setelah itu, jenazah Mandela akan disemayamkan di kompleks pemerintahan di Pretoria hingga upacara pemakaman, Minggu, 15 Desember, di kampung halamannya di Qunu.

Sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Barack Obama, diharapkan menghadiri upacara pemakaman tersebut. Obama juga telah memerintahkan bendera nasional AS dikibarkan setengah tiang untuk menghormati Mandela.

Bendera juga dikibarkan setengah tiang di Inggris, Perancis, Nigeria, dan India.

Saat memimpin ibadat di Cape Town, sesama pejuang anti- apartheid Afrika Selatan, Uskup Agung Emeritus Desmond Tutu, mengatakan, Mandela menginginkan rakyat Afrika Selatan sendiri menjadi kenangannya, dengan meneruskan nilai-nilai persatuan dan keragaman yang diperjuangkannya.
”Tuhan, terima kasih atas berkah dari-Mu berupa Madiba,” ujar Tutu, menyebut nama klan Mandela yang menjadi sapaan akrabnya. (WHY/NTA/DWA/ATO/HAR/AFP/AP/REUTERS/BBC/DI/WAS)
http://nasional.kompas.com/read/2013/12/07/0836295/Terima.Kasih.Mandela.

JOHANNESBURG, KOMPAS.com -Suasana duka menutupi seluruh pelosok Afrika Selatan (Afsel). Kamis (6/12/2013), Nelson Mandela menghembuskan nafas terakhir di Johannesburg, Afsel.
Sosok Mandela tidak asing bagi warga Afsel. Pria yang mendapat julukan Madiba ini merupakan bapak bangsa bagi Afsel. Mandela tidak cuma terkenal memperjuangkan penghapusan politik apartheid di Afsel. Di tangan Mandela, Afsel mengalami fase penting dalam reformasi wajah perekonomian.
Mandela duduk di kursi presiden Afsel mulai tahun 1994 hingga 1999 silam. Mengutip data Bloomberg, rata-rata produk domestik bruto (PDB) Afsel tumbuh kurang dari 1,5 persen dari tahun 1980 hingga 1994.
Di tangan Mandela, PDB Afsel mampu bangkit dengan rata-rata pertumbuhan PDB mencapai 3 persen  dari selang waktu tahun 1995 hingga 2003. Protes keras Mandela terhadap sistem apartheid juga membawa dampak signifikan.
University of Cape Town mencatat, sejak tahun 1993 hingga 2008, tingkat rata-rata pemasukan warga kulit putih Afsel tumbuh 62 persen. Di periode sama, gaji rata-rata kulit hitam Afsel melonjak 93 persen.
Sejatinya, penghapusan politik apartheid menolong Afsel untuk meningkatkan aktivitas dagang dengan negara luar. Sebab, praktik perbedaan ras ini menjerat Afsel terkena sanksi alias embargo perdagangan internasional.
"Sebagai presiden pertama berkulit hitam, ekonomi Afsel mendapat perbaikan besar. Mandela membuat Afsel bisa bertransaksi dagang dengan Amerika Serikat dan Eropa," ujar Gina Schoeman, Ekonom Citibank di Johannesburg, kepada CNBC.
Salah satu kebijakan ekonomi Mandela yang mencolok adalah membuka pintu lebar bagi investor asing. Kebijakan inilah yang membawa Afsel bergabung dalam negara berkembang pesohor Rusia, India, dan China (BRIC).
Di tahun 2012, investasi asing (FDI) sebesar 54,98 miliar dollar AS dari total PDB yang mencapai 390,9 miliar dollar AS. Namun, tahun 2013 merupakan tantangan berat bagi ekonomi Afsel.
Afsel masuk dalam daftar negara berkembang yang rentan terpuruk atau "fragile five". Di kuartal III 2013, Afsel menderita defisit sebesar 6,8 persen dari total PDB. Sementara nilai tukar mata uang Afsel, rand terhadap dollar AS telah merosot 18 persen sejak awal tahun 2013. (Dessy Rosalina)  http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/12/07/1528497/Inilah.Warisan.Nelson.Mandela.ke.Ekonomi.Afsel

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar